Senin, 12 April 2021

Koneksi Antar Materi Modul 3.1 Pengambilan Keputusan Ibnu Affan CGP Kab Cilacap

 Koneksi  Antar Materi Modul 3.1 Pengambilan Keputusan Ibnu Affan CGP Kab Cilacap 


Filosofi Pratap Triloka KHD sering kali dikenal dengan ing ngarsa sung tulodho (di depan memberi teladan), Ing madya mbangun karsa (di tengah membangun semangat) dan, tut wuri handayani (dari belakang mendukung), keterkaitan antara filosofi ini dengan Pengambilan keputusan sebagai pemimpin pembelajaran adalah yaitu Guru sebagai pemimpin pembelalajaran dalam mengambil keputusan sebaiknya harus didasari dengan analisa dan pertimbangan karena keputusan yang akan diambil guru akan dijadikan contoh baik oleh siswa maupun rekan guru , selain itu guru sebagai pemimpin pembelajaran seyogyanyalah bisa membangun semangat dan kemauan bagi siswa-siswanya selain itu keputusan yang diambil guru sebagai pemimpin pembelajran hendaknya bisa mendukung potensi siswa baik dukungan fisik maupun dukungan moral

Pengaruh Nilai-Nilai dalam diri  dalam Prinsip Pengambilan Keputusan tentu saja sangat berpengaruh, ketika nilai – nilai dalam diri guru sudah hilang idealismenya dan mengutamakan kepentingan pribadi atau seorang guru tidak lagi menerapkan nilai profesionalisme dalam mengambil keputusan sebagai pemimpin pembelajaran maka keputusan itu akan berdampak tidak baik kepada murid dan pihak yang terlibat namun jika guru tetap memegang teguh kejujuran dan profesionalisme maka pengambilan keputusan guru tersebut akan berdampak positif bagi semua pihak

Kegiatan pendampingan dalam sesi (coaching) yang di fasilitasi oleh pendamping dan fasilitator memberikan pandangan kepada kita bahwa pengambilan keputusan dalam sesi coaching harus melalui tahapan-tahapan yang runut mulai dari identifikasi, uji kebenaran, melihat paradigmanya dan menentukan prinsip pengambilan keputusan yang mana yang harus diambil setelah itu merefleksikan keputusan yang sudah diambil juga tidak kalah penting

Pembahasan studi kasus yang fokus pada masalah moral atau etika kembali kepada nilai-nilai yang dianut seorang pendidik di dalam modul sangatlah menunjang bagi kita para guru , karena memang kasus-kasus semacam itulah yang sering terjadi di lingkungan sekolah kita dan kita bisa belajar bagiamana pengambilan keputusan yang berdasarkan 9 langkah bisa di terapkan. Para pendamping dan fasilitator mengajak kita untuk bersama-sama mencari solusi atau mengambil keputusan dengan mengacu pada 9 langkah pengambilan keputusan, Paradigma dilema yang terjadi dan 3 prinsip dalam pengambilan keputusan. Jika kita terus mengasah kemampuan kita dalam pengambilan keputusan sebagai Pemimpin Pembelajaran melalui langkah-langkah yang disebutkan diatas maka hasilnya pun tentunya berdampak pada terciptanya lingkungan yang positif, kondusif, aman dan nyaman.

Seringkali di lapangan pengambilan keputusan berdasarkan Pemimpin Pembelajaran mengalami hambatan-hambatan yang muncul diantaranya, konflik kepentingan dengan pihak yang lebih mempunyai pengaruh, konflik kepentingan dengan diri sendiri (kepentingan pribadi) dan keengganan untuk mengambil keputusan yang tidak lazim jika dibandingkan dengan keputusan-keputusan sebelumnya hal ini karena kita terkadang tidak memikitkan opsi triloma yang mungkin muncul dalam pengambilan keputusan

Keputusan yang diambil guru sebagai pemimpin pembelajaran tentu akan mempengaruhi kehidupan atau masa depan murid-muridnya, maka dari itu Guru yang mengajarkan cara menghitung memang hebat tetapi guru yang mengajarkan apa yang dihitung / apa yang berharga bagi kehidupan murid-muridnya lah yang bisa disebut guru sebagai pemimpin pembelajaran, mengajarkan cara berhitung memang membutuhkan waktu akan tetapi mengajarkan apa yang berharga bagis murid itu yang lebih membutuhkan usaha dan waktu yang lama, keteladan, budaya dan akhirnya menjadi budaya positif sekolah

Dan akhirnya guru sebagai pemimpin pembelajaran haruslah mempunyai visi dan misi sesuai dengan filosofi Ki Hajar Dewantara, melakukan pembelajaran sesuai dengan potensi mereka melalui pembelajaran yang berdiferensiasi dan memahami sosial emosional peserta didik, mampu melaksanakan coaching dan pada akhirnya dapat menjadi Pemimpin Pembelajaran



0 komentar:

Posting Komentar